Pada hari Jum’at, 28 Juni 2024, Desa Kalipucung mengadakan program studi tiru hidroponik untuk meningkatkan ketahanan pangan. Acara ini berlangsung di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Narasumber dalam acara ini adalah Dr. Gege Wijana, seorang Dosen Fakultas Pertanian dari Universitas Udayana (UNUD).
1. Susunan Kegiatan :
Pada hari Jumat, 28 Juni 2024, pemerintah desa bersama dengan BPD Desa Kalipucung telah tiba di lokasi acara yang berlangsung di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
2. Salam Sapa dan Pengantar
3. Penjelasan Dr. Gege Wijana
Dr. Gege Wijana memberikan penjelasan yang detail dan mudah dipahami tentang hidroponik, materi yang di bahas meliputi :
-
- Persiapan Alat dan Bahan : Sebelum memulai hidroponik, diperlukan persiapan alat dan bahan yang tepat. Alat-alat yang dibutuhkan antara lain wadah untuk menanam, net pot (pot kecil dengan banyak lubang), dan rockwool (media tanam). Bahan-bahan lainnya termasuk biji tanaman, pupuk khusus hidroponik seperti AB Mix, dan air bersih.
- Peralatan untuk Hidroponik : Hidroponik membutuhkan beberapa peralatan penting seperti pompa air untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman, TDS meter untuk mengukur kepekatan pupuk dalam air, dan pH meter untuk memastikan tingkat keasaman air sesuai kebutuhan tanaman. Selain itu, diperlukan juga alat-alat kecil seperti gunting, selang, dan penutup plastik.
- Rockwool : Rockwool adalah media tanam yang digunakan untuk menanam biji. Media ini sangat baik untuk hidroponik karena dapat menyimpan air dengan baik sambil memberikan oksigen yang cukup untuk akar tanaman. Rockwool biasanya berbentuk blok atau potongan kecil yang mudah digunakan.
- Pupuk Khusus AB Mix : Dalam hidroponik, pupuk yang digunakan harus mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk AB Mix adalah salah satu jenis pupuk yang dirancang khusus untuk sistem hidroponik. Pupuk ini mengandung campuran nutrisi penting yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik.
- Komposisi Pemakaian Pupuk : Dr. Gege menjelaskan cara menggunakan pupuk dengan benar. Setiap jenis tanaman mungkin membutuhkan komposisi pupuk yang berbeda. Pupuk AB Mix biasanya dicampur dengan air bersih sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Jika diperlukan, komposisi ini dapat dimodifikasi dengan menambahkan pupuk organik untuk menyesuaikan kebutuhan spesifik tanaman.
- Mengukur Konsentrasi Pupuk : Mengukur konsentrasi pupuk sangat penting dalam hidroponik. Dr. Gege menunjukkan cara menggunakan TDS meter untuk mengukur kepekatan larutan pupuk dalam air. TDS meter akan memberikan bacaan dalam ppm (parts per million), yang menunjukkan berapa banyak nutrisi yang ada dalam air. Hal ini membantu memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa kelebihan.
- Penggunaan Net Pot : Net pot adalah pot kecil dengan banyak lubang yang digunakan dalam hidroponik. Pot ini memungkinkan air dan nutrisi mengalir dengan mudah ke akar tanaman. Dr. Gege menjelaskan bagaimana memodifikasi gelas air mineral bekas menjadi net pot dengan mengisinya dengan arang sekam. Arang sekam berfungsi sebagai media tambahan yang membantu menyimpan air dan nutrisi.
4. Praktek oleh Pemerintah Desa
Setelah penjelasan dari Dr. Gege Wijana, Pemerintah desa dan BPD Desa Kalipucung melakukan praktek langsung yang dibimbing oleh Dr. Gege Wijana:
-
- Rockwool Dibakar : Rockwool dibakar selama kurang lebih satu menit untuk membunuh kuman dan memastikan media tanam bersih.
- Pelubangan untuk Bibit : Rockwool dilubangi dengan menggunakan media tusuk gigi untuk menanam bibit tanaman.
- Menunggu Pertumbuhan Bibit : Setelah bibit ditanam, maka tunggu sekitar 14 hari agar bibit tumbuh.
- Pemberian Pupuk Bertahap : Setelah bibit tumbuh, tanaman diberikan pupuk secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
- Pemindahan ke Net Pot : Bibit yang sudah tumbuh dipindahkan ke net pot yang telah dibasahi, diberi pupuk, dan diisi dengan sekam bakar.
- Pemantauan Suhu dan Sinar Matahari : Penting untuk memperhatikan suhu dan memastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup. Cara paling mudah untuk mengatur suhu adalah dengan menggunakan tempat dengan atap yang tinggi dan transparan, seperti kaca atau plastik.
Sesi Tanya Jawab dan Diskusi
Setelah praktek, Kami diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan Dr. Gege Wijana mengenai berbagai aspek hidroponik yang telah dipelajari. Para peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab ini, berbagai pertanyaan mulai dari cara memilih bibit yang baik, teknik pemupukan yang tepat, hingga cara mengatasi hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman hidroponik. Dr. Gege Wijana menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan rinci, serta memberikan tips dan trik tambahan yang dapat membantu dalam menerapkan sistem hidroponik di rumah masing-masing. Diskusi ini berlangsung interaktif dan penuh semangat, memberikan wawasan baru dan memperdalam pemahaman peserta tentang hidroponik.
Serah Terima Souvenir
Acara diakhiri dengan serah terima souvenir dari pemerintah desa dan BPD Desa Kalipucung kepada Dr. Gege Wijana sebagai bentuk apresiasi atas ilmu yang telah dibagikan.
Program ini memberikan pemahaman yang mendalam dan praktis tentang cara memulai dan mengelola sistem hidroponik. Di masa yang akan datang, pemerintah Desa Kalipucung berencana untuk menerapkan sistem ini secara lebih luas. Diharapkan ilmu yang didapat dari program ini dapat ditularkan kepada masyarakat, sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan di Desa Kalipucung.