Pada Hari Jum’at Legi tanggal 24 Mei 2024, Desa Kalipucung menyelenggarakan acara “Ngleluri Bedah Sumber” yang bertempat di Sumberdandang RT 01 RW 04 Desa Kalipucung, sebuah kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan tradisi serta memohon rahmat kepada Allah SWT agar sumber air ini dapat mencukupi kebutuhan para petani di desa Kalipucung. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan berlangsung dengan penuh khidmat dan kekeluargaan.
Tamu Undangan dan Partisipasi Komunitas
Acara ini dihadiri oleh sesepuh dan pinisepuh Desa Kalipucung, perangkat desa, Babinsa dan Babinkamtibnas, serta anggota Karang Taruna Bina Bakti Pemuda. Selain itu, seluruh masyarakat Desa Kalipucung juga turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang tinggi.
Rangkaian Acara
1. Sambutan Kepala Desa Kalipucung
Kepala Desa Kalipucung, Bapak Tri Haryono, S.Sos., membuka acara dengan memberikan sambutan hangat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya guyup rukun (kebersamaan) dalam masyarakat. Beliau juga mengungkapkan harapannya agar air dari Sumberdandang menjadi berkah dan membawa manfaat besar bagi para petani di Desa Kalipucung, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pertanian.
2. Ujuban
Acara dilanjutkan dengan ujuban yang dipimpin oleh Pak Kusno. Ujuban merupakan bentuk rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar air dari Sumberdandang selalu mengalir deras dan jernih, serta membawa keberkahan bagi seluruh warga desa.
3. Doa
Sesi doa dipimpin oleh Mbah Abu Sujak. Dengan khusyuk, seluruh hadirin mengikuti doa yang dipanjatkan, berharap agar segala usaha yang dilakukan untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air ini selalu mendapatkan ridho dan perlindungan dari Tuhan.
4. Yasin dan Tahlil
KH Mohyidin Anhar selaku ketua tanfidziyah NU Ranting Kalipucung memimpin pembacaan Yasin dan Tahlil, mengirimkan doa-doa kepada para leluhur. Kegiatan ini menambah kekhusyukan acara dan mengingatkan semua hadirin akan pentingnya menjaga nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
5. Hadroh
Penampilan hadroh menutup rangkaian acara dengan nuansa religius dan meriah. Musik hadroh yang dibawakan oleh kelompok seni desa menambah semangat dan rasa syukur dalam kegiatan ini.
Makna dan Harapan
“Ngleluri Bedah Sumber” bukan sekadar ritual adat, tetapi juga merupakan momen penting untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat Desa Kalipucung. Tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam dan sumber daya air yang menjadi salah satu sumber kehidupan utama, terutama bagi para petani yang sangat bergantung pada air untuk irigasi sawah dan ladang mereka.
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar warga dan menunjukkan kekompakan dalam menjaga warisan budaya. Dengan semangat gotong royong, masyarakat bersama-sama membersihkan dan merawat sumber air, memastikan keberlanjutan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian.
Harapan besar disematkan pada Sumberdandang agar airnya terus mengalir tanpa henti, memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga desa. Kepala Desa Kalipucung, Bapak Tri Haryono, S.Sos., menyatakan keyakinannya bahwa dengan menjaga tradisi dan bekerja bersama, desa ini akan terus berkembang dan sejahtera.
Penutup
Acara “Ngleluri Bedah Sumber” di Sumberdandang Kalipucung mencerminkan betapa kuatnya nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan dalam masyarakat Desa Kalipucung. Semoga kegiatan ini menjadi contoh bagi generasi mendatang tentang pentingnya melestarikan tradisi, menjaga alam, dan selalu bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan semangat yang terus terjaga, Desa Kalipucung optimis dapat menghadapi berbagai tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik dan sejahtera. Guyup rukun, gotong royong, dan kebersamaan adalah kunci menuju kemajuan yang diimpikan oleh seluruh warga desa.